Ibu Inspirasi Hidupku
Karena Ibu oleh semua orang, termasuk diriku.
Suasana yang asri membuat diriku makin yakin ketika dilahirkan didunia ini oleh
ibu yang hebat dan luar biasa. Mentari pagi yang selalu menampakkan sinarnya
membuat diriku ingin menyusuri deretan sawah yang ada didesa. Perdesaan ini
yang masih asri suasananya membuat penduduknya selalu singgah lama dan tidak
mungkin penduduk tersebut urbanisasi. Ibuku memang beliau sebagai ibu rumah
tangga yang hebat yang mampu mendidikku serta adikku. Karenanya diriku menjadi anak
sulung yang dilahirkan di Kota pahlawan Surabaya. Kota Surabaya yang memiliki
ciri khas yang hebat akan pendidikan, dunia pendidikan di Surabaya merupakan
salah satu distenasi atau tujuan bagi orang-orang perdesaan untuk hijrah
mencari ilmu. Tidak hanya popular mengenai pendidikan saja. Surabaya memiliki
ciri khas yang mempunyai taman yang harus tetap dilestarikan, dirawat dan
dikunjungi bagi wisatawan asing dan mancannegara. Macamnya juga banyak taman
bungkul memiliki ciri khas yang unik dan menarik. Taman bungkul ini diresmikan
sejak 21 Maret 2007.
Ibu memang hanya sebagai ibu rumah
tangga yang sehari-harinya selalu ada untukku. Beliau hebat dalam hal apapun
termasuk urusan rumah. Ya, Aku sangat beruntung ketika diriku berada didalam
kandungan selama sembilan bulan. Bagiku sebenarnya sebentar namun, diriku belum
pernah mengalaminya, Mungkin suatu saat nanti. Melalui persalinan secara normal
di RSU Siti Khodijah Surabaya. Salah satu rumah sakit yang dikunjungi ibu dan
ayah ketika aku masih menjadi “Jabang bayi” dalam bahasa jawa. Tentunya Ibu
mengalami kesakitan saat diriku dikandungnya hingga memasuki usia sembilan
bulan diriku lahir didunia dengan jenis klamin perempuan. Sebagai seorang ayah diriku
dari keluarga islam maka pada masa kecilku baru keluar dari rahim seorang
wanita yang hebat maka telinga kananku di bacakan adzan lalu telinga kiri di
qomati. Hal ini merupakan tradisi turun temurun yang harus dilakukan ketika
seseorang memiliki anak agar nantinya anak tersebut bisa menjalankan apa yang
sudah menjadi ketetapan perintah-Nya dan dijauhkan dari apa yang sudah menjadi
ketetapan dijauhankan-Nya dengan hal yang tidak bermanfaat serta memang
dilarang oleh Agama Islam. Islam rahmattan lillalamin yang dapat dimaknai islam
adalah rahmat bagi seluruh alam. Untuk itu sebagai umat islam tidak boleh
mengucilkan agama lain. Karena Bangsa Indonesia ini memiliki ideologi pancasila
dan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” Meskipun diantara lingkungan kita ada yang
berbeda agama, ras, suku dan bahasa harus tetap menghormati, menyayangi
layaknya seperti saudara sendiri. Umat manusia hidup di dunia ini sebagai
mahluk sosial yang harus bisa berinteraksi dengan baik antar sesamanya.
Jagonya kuliner mother when cooking very good. Yang selalu diriku nantikan yaitu pulang kampung. Karena pernah
merantau di kota Pahlawan Surabaya membuat diriku lupa akan masakan sajian
istimewa dari ibu. Aroma, ciri khas yang sulit kudapatkan di kota rantau.
Memang kesibukan kuliah memuat diriku menjadi anak rantau. Merantau kali ini
lumayan dekat jarak antara kabupaten Gresik hingga Surabaya Barat tepanya di
Desa Ketintang. Menjadi anak sulung sebagai penanggung beban untuk kedua
malaikat terinta yang paling utama dan paling manjur doanya bagaikan sihir
yaitu Ibumu, Ibumu, Ibumu kemudian Ayahmu, doa beliau yang mengantarkanku dalam
bingkai kesuksesan. Tanpa beliau diriku akan hidup sebatang kara. Tanggung
jawab kepada adikku yang masih duduk di bangku MTS Negeri II Surabaya. Harus
kucoba menanamkan benih-benih kebaikan hingga dia nanti tumbuh dewasa dari
didikan seorang kakak yang selalu memberikan support ketika melakukan hal yang
memiliki manfaat untuk Negeri Bangsa serta Negara Indonesia ini. Ketika terik
matahari sudah menghantui tubuh munggilku berarti sinar matahari masih bisa
kurasakan begitu dahsyat untuk itu nikmat Ar-rahman dan Arrohim dari sang maha
pencipta selalu kusuyukuri. Bagaimana tidak masih banyak umat manusia bahkan
jutaan di jagad raya ini yang sudah ditinggal oleh ibunya. Ibu dilahirkan dari rahim
seorang nenek yang bernama Hj. Dewi Aminah yang hanya memiliki berprofesi
sebagai petani.
Komentar
Posting Komentar